Halaman

Selasa, 10 Juli 2012

Rukyat & Hisab

Metode Hisab dan Rukyat

Metode Hisab

Pengukuran masa hari dalam metode hisab merupakan bagian penting dalam penentuan waktu dalam kalender Islam. Metode hisab adalah suatu metode perhitungan astronomi yang digunakan untuk menentukan waktu-waktu penting dalam agama Islam, seperti awal bulan Hijriyah (bulan dalam kalender Islam) dan penentuan waktu salat.

Dalam metode hisab, masa hari diukur berdasarkan gerakan bulan dan matahari. Bulan dalam kalender Hijriyah memiliki siklus sekitar 29.5 hari, dan tahun Hijriyah memiliki sekitar 354 atau 355 hari. Pengukuran masa hari dalam metode hisab melibatkan perhitungan posisi bulan dan matahari dalam langit serta penentuan waktu-waktu tertentu, seperti waktu matahari terbit, matahari tengah hari, dan waktu matahari terbenam.

Metode hisab juga mempertimbangkan berbagai parameter astronomi, seperti gerakan bulan baru (hilal), elongasi (jarak sudut antara matahari dan bulan), serta koordinat lintang dan bujur suatu lokasi. Dengan menggunakan data-data ini, perhitungan matematis kompleks dilakukan untuk menentukan waktu-waktu penting dalam kalender Islam.

Metode hisab adalah suatu pendekatan perhitungan astronomi yang kompleks untuk menentukan waktu dalam kalender Islam. Cara penghitungan metode hisab melibatkan beberapa langkah dan parameter astronomi. Berikut adalah langkah umum dalam penghitungan metode hisab:

  1. Perhitungan Bulan Baru (Hilal): Langkah pertama dalam metode hisab adalah menghitung kapan bulan baru (hilal) akan muncul. Hilal menandai awal bulan Hijriyah. Perhitungan ini melibatkan parameter seperti elongasi dan jarak antara matahari dan bulan.
  2. Penentuan Waktu Matahari Terbit dan Matahari Terbenam: Metode hisab juga digunakan untuk menentukan waktu matahari terbit dan matahari terbenam. Ini melibatkan perhitungan berdasarkan koordinat geografis (lintang dan bujur) suatu lokasi.
  3. Penentuan Waktu Salat: Metode hisab juga digunakan untuk menentukan waktu-waktu salat, seperti Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Ini melibatkan perhitungan berdasarkan posisi matahari dan parameter lainnya.
  4. Penentuan Awal Bulan Hijriyah: Metode hisab digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriyah berdasarkan perhitungan bulan baru (hilal) dan parameter astronomi lainnya.
  5. Penentuan Waktu Penting Lainnya: Metode hisab juga digunakan untuk menentukan waktu-waktu penting dalam kalender Islam, seperti waktu-waktu puasa, waktu-waktu ibadah khusus, dan lain-lain.

Penting untuk diingat bahwa metode hisab dapat bervariasi antara berbagai mazhab (aliran hukum Islam) dan lembaga keagamaan. Para ahli hisab dan astronom muslim mengembangkan model-model matematis yang rumit untuk melakukan perhitungan ini. Perhitungan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang astronomi serta pengetahuan tentang metode matematika dan komputer.


Metode Rukyat

Metode perhitungan hari berdasarkan rukyat adalah pendekatan tradisional dalam menentukan awal bulan Hijriyah dalam kalender Islam. Metode ini mengandalkan pengamatan langsung bulan baru (hilal) di langit oleh orang-orang yang terlatih dalam pengamatan langit. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam metode perhitungan hari berdasarkan rukyat:

  1. Pengamatan Hilal: Pada akhir bulan Hijriyah yang sedang berjalan, orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang pengamatan langit (pengamat atau mukallaf) melakukan usaha untuk melihat hilal yang menandai awal bulan baru. Pengamatan ini biasanya dilakukan ketika matahari terbenam dan langit mulai gelap.
  2. Syarat Hilal Terlihat: Terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi agar hilal dapat terlihat. Bulan harus berada di atas cakrawala (sudut di atas horizon) dengan jarak sudut yang cukup dari matahari. Faktor-faktor seperti ketinggian bulan di langit, elongasi (jarak sudut antara matahari dan bulan), dan tingkat cahaya langit dapat mempengaruhi kelihatan atau tidaknya hilal.
  3. Verifikasi oleh Otoritas: Hasil pengamatan hilal perlu diverifikasi oleh otoritas Islam setempat atau lembaga yang berwenang. Jika hilal terlihat dan memenuhi syarat, maka awal bulan baru diumumkan. Jika tidak terlihat, bulan Hijriyah masih berlangsung sehari lagi.
  4. Pengumuman: Berdasarkan hasil pengamatan dan verifikasi, otoritas Islam setempat mengumumkan awal bulan Hijriyah kepada umat Islam. Pengumuman ini mencakup informasi tentang kapan bulan baru dimulai dan tanggal-tanggal penting dalam kalender Islam.

Metode perhitungan hari berdasarkan rukyat memiliki nilai tradisional dan spiritual yang penting dalam komunitas Muslim. Namun, karena metode ini tergantung pada pengamatan manusia dan kondisi atmosfer, penentuan awal bulan bisa bervariasi antara lokasi dan waktu yang berbed



silahkan download materinya disini smoga bermanfaat

Gerakan Dakwah Jamaah

silahkan download disini smoga bermanfaat

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

silahkan download disini semoga bermanfaat

Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid

silahkan download disini semoga bermanfaat

Khittah Perjuangan Muhammadiya

ini materi silahkan di download sendiri disini semoga bermanfaat

Jumat, 06 Juli 2012

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


Berawal dari rumusan Pidato K.H. Fakih Usman dalam acara Kursus Pimpinan
muhammadiyah seluruh Indonesia pada tahun 1961 Pidato tersebut berjudul Apakah 
Muhammadiyah itu ?§Isi pidato dapat menggugah para tokoh Muhammadiyah untuk 
menengok kembali apa sebe- narnya kepribadian yang dimiliki Muhammadiyah itu.
untuk lebih lanjut silahkan klik disini

mukadimah anggaran dasar

berikut ini merupakan materi sertif 2 dengan judul materi mukadimah anggaran dasar
bagi yang berminat silahkan klik

Rabu, 04 Juli 2012

COOPERATIVE AND COLABORATIVE LEARNING

MODEL PEMBELAJARN BEKERJA SAMA 
( COOPERATIVE AND COLABORATIVE LEARNING)

01.MODEL COOPERATIVE LEARNING
A.    PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Konsep pembelajaran kooperatif (cooperative learning) bukanlah suatu konsep baru, melainkan telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Pada awal abad pertama, seorang filosofi berpendapat bahwa agar seseorang belajar harus memiliki pasangan.
Menurut Nurhadi (2004) pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.