Prolog Kemasan
halo sahabat
pernah kamu mengalami perasaan tidak percaya diri dengan desain kemasan, media kemasan dan atau bahkan dengan label kemasanmu sendiri?? yuk ki
Coba kita bayangkan sebuah pemandangan sederhana. Kita sedang berada di sebuah toko oleh-oleh. Di depan kita, ada dua produk keripik pisang. Yang satu dibungkus plastik bening, diikat dengan karet, tanpa label, tanpa informasi apa pun. Yang satu lagi dikemas dalam pouch elegan berwarna emas, ada logo menarik, informasi rasa, komposisi, bahkan cerita singkat tentang pembuatnya. Menurut Bapak-Ibu, produk mana yang akan lebih cepat diambil pembeli?”
“Betul sekali.. Kemasan adalah juru bicara pertama produk kita. Sebelum pembeli mencicipi rasa, sebelum mereka tahu kualitasnya, kemasanlah yang berbicara. Saya teringat kisah Ibu Rini, pengusaha kecil dari desa di pinggiran kota. Awalnya, keripik singkong beliau hanya laku di pasar tradisional. Tapi setelah beliau berani berinvestasi di kemasan, membuat label yang jelas, membangun branding sederhana, dan menggunakan teknologi kemasan yang membuat produknya tahan lama, segalanya berubah. Produk beliau masuk minimarket, toko oleh-oleh di kota besar, bahkan dipesan sampai luar provinsi. Itulah mengapa hari ini kita akan membahas betapa pentingnya kemasan, label kemasan, branding kemasan, dan teknologi kemasan—bukan sebagai biaya, tetapi sebagai investasi yang bisa membuka pintu pasar yang lebih luas untuk usaha kita.”
Dalam dunia usaha, khususnya bagi
pelaku UMKM…
kemasan sering kali dianggap hal sepele. Padahal, kemasan bukan cuma soal membungkus produk— saja tapi juga soal bagaimana produk itu dilihat, dipilih, dan dipercaya oleh konsumen.
Coba bayangkan, ada dua botol
sambal rumahan dijual di toko online. Isinya mirip, rasa mungkin sama-sama
enak. Tapi yang satu dikemas dalam botol plastik bening tanpa label, sementara
yang lain dikemas rapi, ada stiker nama brand, komposisi, dan tanggal kedaluwarsa.
Kira-kira, mana yang lebih menarik di mata pembeli?
Di sinilah peran penting kemasan.
Bukan hanya untuk melindungi isi produk, tapi juga sebagai media promosi,
informasi, dan bahkan nilai tambah. Dalam era digital seperti sekarang,
tampilan luar bisa jadi penentu utama keputusan konsumen, apalagi kalau produk
dijual secara online.
kali ini kita akan membahas apa
itu kemasan, fungsinya, jenis-jenisnya, dan mengapa UMKM sebaiknya mulai
memperhatikan desain dan kualitas kemasan sejak awal. Yuk, kita kupas bersama!
Apa Itu Kemasan?
Kemasan adalah wadah
atau pembungkus yang digunakan untuk melindungi, menyimpan, dan
mempermudah distribusi suatu produk, baik itu makanan, minuman, obat,
barang industri, dan lainnya. Tujuan utama kemasan bukan hanya sekadar
membungkus, tapi juga memberikan informasi dan daya tarik bagi konsumen.
Fungsi Utama Kemasan:
-
Melindungi produk
→ Dari kerusakan fisik, kontaminasi, kelembapan, cahaya, udara, hingga mikroorganisme. -
Memudahkan penyimpanan dan distribusi
→ Produk jadi lebih mudah disimpan, ditumpuk, dan diangkut. -
Sebagai media informasi
→ Biasanya terdapat label, tanggal kadaluarsa, komposisi, cara penggunaan, dan identitas produk. -
Menarik perhatian konsumen
→ Desain kemasan yang menarik bisa meningkatkan minat beli. -
Meningkatkan nilai jual
→ Kemasan yang baik bisa membuat produk tampak lebih profesional dan bernilai tinggi
Jenis-Jenis Kemasan (berdasarkan bahan):
-
Kemasan plastik (fleksibel, ringan, tapi bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik)
-
Kemasan kaca (tahan lama dan aman untuk makanan/minuman, tapi mudah pecah)
-
Kemasan logam (seperti kaleng, cocok untuk produk tahan lama)
-
Kemasan kertas/karton (ramah lingkungan dan mudah dicetak)
-
Kemasan biodegradable (dari bahan alami, ramah lingkungan, seperti daun pisang atau bahan berbasis pati)
Setelah tahu macam-macam jenis
kemasan—mulai dari plastik, kertas, kaca, sampai yang ramah lingkungan—sekarang
saatnya kita bahas bagian yang nggak kalah penting: desain kemasan. Jenis
kemasan memang penting untuk melindungi produk, tapi tampilan luarnya juga
punya pengaruh besar, lho! Desain kemasan yang menarik bisa bikin orang
langsung tertarik meskipun belum tahu rasanya. Misalnya, warna yang
eye-catching, logo yang unik, atau informasi label yang jelas dan rapi—semua
itu bikin produk kita kelihatan lebih profesional dan dipercaya. Apalagi kalau
jualannya lewat online, kemasan bisa jadi senjata utama buat meyakinkan
pembeli. Jadi, selain mikirin isi produknya, yuk mulai lebih serius juga
mikirin desain luarnya!
- Yudiarti dkk. (2024) – Meneliti berbagai desain kemasan yang umum digunakan UMKM makanan di Bandung, termasuk penggunaan kemasan primer seperti karton lipat dan pouch, serta pentingnya finishing untuk meningkatkan daya tarik produk.
- Suyatama & Hastati (2023) – Membagikan hasil pelatihan untuk pelaku UMKM Payakumbuh tentang cara mengawetkan makanan secara aman, menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang legal, serta pentingnya pengemasan dan label.
- UKM Indonesia (2023) – Menjelaskan peran penting kemasan dalam membangun citra produk, menarik perhatian konsumen, hingga meningkatkan kepercayaan lewat label yang jelas dan menarik.
- Powerpack Indonesia (n.d.) – Mengulas teknik pengemasan makanan seperti vacuum bag dan nitrogen flushing (MAP) yang bisa memperpanjang umur simpan produk dan menjaga kualitas tanpa bahan pengawet.
- Saputra & Fauzi (2022) – Studi kasus UMKM Mr. Batagor yang menggunakan desain kemasan frozen food menarik dan fungsional untuk memperluas jangkauan distribusi.
- Ropikoh dkk. (2024) – Mengupas tren kemasan ramah lingkungan berbahan biodegradable seperti kitosan dan PLA yang cocok untuk UMKM yang ingin tampil modern dan peduli lingkungan.