Disusun Oleh :
Ani Puji Lestari
(10008062)
M. Ariestoteles
(10008101)
Nuryani Elisoni
(10008102)
Evaliana Septiantari
(10008106)
Ardiansyah
(10008112)
Rahmayanti Ratnasari
(10008121)
Ema Puji Endarwati
(10008122)
Satria Arfi Yuniar
(10008123)
Nida Maulida
(10008124)
Emfisema merupakan keadaan dimana
alveoli menjadi kaku mengembang dan terus menerus terisi udara walaupun setelah
ekspirasi (Kus Irianto, 2004:216).
Emfisema adalah penyakit obtruktif
kronik akibat kurangnya elastisitas paru dan luas permukaan alveoli (Corwin,
2000:435).
Klasifikasi Emfisema
CLE (emfisema sentrilobular)
CLE ini secara selektif hanya menyerang bagian
bronkhiolus respiratorius. Dinding-dinding mulai berlubang, membesar, bergabung
dan akhirnya cenderung menjadi satu ruang. Mula-mula duktus alveolaris yang
lebih distal dapat dipertahankan penyakit ini sering kali lebih berat menyerang
bagian atas paru-paru, tapi cenderung menyebar tidak merata. CLE lebih banyak
ditemukan pada pria dibandingkan dengan bronchitis kronik, dan jarang ditemukan
pada mereka yang tidak merokok (Sylvia A. Price, 1995).
PLE
(emfisema panlobular)
Merupakan bentuk morfologik yang lebih jarang, dimana
alveolus yang terletak distal dari bronkhiolus terminalis mengalami pembesaran
serta kerusakan secara merata. PLE ini mempunyai gambaran khas yaitu tersebar
merata diseluruh paru-paru. PLE juga ditemukan pada sekelompok kecil penderita
emfisema primer, Tetapi dapat juga dikaitkan dengan emfisema akibat usia tua
dan bronchitis kronik. (Cherniack dan cherniack, 1983).
GEJALA EMFISIMA
Gejala-gejala emfisema antara lain:
-Sesak napas
- Sesak dada
- Bibir tampak kebiruan
- Sesak dada
- Bibir tampak kebiruan
- Batuk
kronis
- Kehilangan nafsu makan dan berat badan
- Kehilangan nafsu makan dan berat badan
- Kelelaha
- Batuk menahun
Penyebab Terjadinya Emfisema
-
Rokok
-
Polusi
-
Infeksi
-
Faktor genetik
-
Obstruksi jalan nafas
Pemeriksaan Diagnostik Emfisema
- Pengukuran Fungsi Paru
(Spirometri)
- Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan Radiologis
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan
utama pada penderita emfisema adalah meningkatkan kualitas hidup, memperlambat
perkembangan proses penyakit, dan mengobati obstruksi saluran nafas agar tidak
terjadi hipoksia. Pengobatan didasarkan pada apakah gejala ringan, sedang atau
berat. Perawatan termasuk inhaler, oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang
operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Emfisema
tidak dapat disembuhkan tetapi faktor-faktor penyebabnya dapat dikurangi atau
dihilangkan dan laju perkembangannya dapat diperlambat jika terdeteksi secara
dini. Pengobatan yang paling utama ditujukan untuk mengurangi sesak nafas
untuk mengeluarkan CO2 dan membantu oksigen masuk ke dalam paru-paru dengan
cara pemberian oksigen dan atropia, pembedahan paru-paru serta transplantasi.
Jika seseorang telah memiliki penyakit emfisema, Pengobatan yang dapat
diambil untuk menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari
komplikasi, yaitu:
berhenti merokok, menghindari iritasi pernapasan, olahraga secara teratur,
menghindari udara dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar