Halaman

Minggu, 17 Juni 2012

EMFISEMA

                Disusun Oleh :
Ani Puji Lestari                         (10008062)
M. Ariestoteles                          (10008101)
Nuryani Elisoni                         (10008102)
Evaliana Septiantari                  (10008106)
Ardiansyah                                (10008112)
Rahmayanti Ratnasari               (10008121)
Ema Puji Endarwati                  (10008122)
Satria Arfi Yuniar                     (10008123)
Nida Maulida                            (10008124)

Emfisema merupakan keadaan dimana alveoli menjadi kaku mengembang dan terus menerus terisi udara walaupun setelah ekspirasi (Kus Irianto, 2004:216).
Emfisema adalah penyakit obtruktif kronik akibat kurangnya elastisitas paru dan luas permukaan alveoli (Corwin, 2000:435).


Klasifikasi Emfisema

CLE (emfisema sentrilobular)

CLE ini secara selektif hanya menyerang bagian bronkhiolus respiratorius. Dinding-dinding mulai berlubang, membesar, bergabung dan akhirnya cenderung menjadi satu ruang. Mula-mula duktus alveolaris yang lebih distal dapat dipertahankan penyakit ini sering kali lebih berat menyerang bagian atas paru-paru, tapi cenderung menyebar tidak merata. CLE lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan dengan bronchitis kronik, dan jarang ditemukan pada mereka yang tidak merokok (Sylvia A. Price, 1995).

PLE (emfisema panlobular)
Merupakan bentuk morfologik yang lebih jarang, dimana alveolus yang terletak distal dari bronkhiolus terminalis mengalami pembesaran serta kerusakan secara merata. PLE ini mempunyai gambaran khas yaitu tersebar merata diseluruh paru-paru. PLE juga ditemukan pada sekelompok kecil penderita emfisema primer, Tetapi dapat juga dikaitkan dengan emfisema akibat usia tua dan bronchitis kronik. (Cherniack dan cherniack, 1983).

GEJALA EMFISIMA
Gejala-gejala emfisema antara lain:
-Sesak napas
- Sesak dada
-
Bibir tampak kebiruan
- Batuk kronis
- Kehilangan nafsu makan dan berat
badan
-   Kelelaha
- Batuk menahun 
                                                Penyebab Terjadinya Emfisema
-          Rokok
-          Polusi
-          Infeksi
-          Faktor genetik
-          Obstruksi jalan nafas

Pemeriksaan Diagnostik Emfisema
  1. Pengukuran Fungsi Paru (Spirometri)
  2. Pemeriksaan Laboratorium
  3. Pemeriksaan Radiologis

Penatalaksanaan Medis
          Penatalaksanaan utama pada penderita emfisema adalah meningkatkan kualitas hidup, memperlambat perkembangan proses penyakit, dan mengobati obstruksi saluran nafas agar tidak terjadi hipoksia. Pengobatan didasarkan pada apakah gejala ringan, sedang atau berat. Perawatan termasuk inhaler, oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
           Emfisema tidak dapat disembuhkan tetapi faktor-faktor penyebabnya dapat dikurangi atau dihilangkan dan laju perkembangannya dapat diperlambat jika terdeteksi secara dini. Pengobatan yang paling utama ditujukan untuk mengurangi sesak nafas untuk mengeluarkan CO2 dan membantu oksigen masuk ke dalam paru-paru dengan cara pemberian oksigen dan atropia, pembedahan paru-paru serta transplantasi. Jika seseorang telah  memiliki penyakit emfisema, Pengobatan yang dapat diambil untuk menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari komplikasi, yaitu: berhenti merokok, menghindari iritasi pernapasan, olahraga secara teratur, menghindari udara dingin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar