MENSTIMULASI DISKUSI KELAS
Disusun oleh kelompok 3 :
M. Ariestoteles Y.U
Masreza
Parahadi
Mardiani
Ema Puji Endarwati
Mukhtar
Pamula Guruh PA
Amelia
Dewi Purnomo
Diskusi
è model pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada suatu permasalahan.
Tujuannya è
untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengetahuan siswa,serta untuk membuat suatu keputusan.
Diskusi è bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan
keputusan tertentu secara bersama-sama.
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya è dibanding ceramah, model diskusi dapat
meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.
Memulai sebuah diskusi tidak
jauh berbeda dengan memulai pengajaran berbasis ceramah atau penyajian materi secara lisan.
Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan model diskusi
hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah.
Sering sekali seorang guru berupaya menstimulasi diskusi
kelas, namun dihadapkan pada kebungkaman yang tidak menyenangkan karena siswa sendiri
tidak tahu siapa yang berani berbicara duluan.
Beberapa metode dapat digunakan untuk menstimulasi
diskusi di dalam kelas. Sebagian
diantaranya bahkan akan menciptakan pertukaran pendapat yang seru namun tertib
antarsiswa. Semuanya dirancang sedemikian rupa
agar setiap siswa bisa terlibat.
Metode-Metode untuk Menstimulasi Diskusi Kelas
- Debat aktif
Debat è kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau
lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan atau
memutuskan masalah dan perbedaan.
Debat è pembicaraan tentang suatu masalah dengan
tujuan untuk memenangkan atau mempertahankan pendapat yang dimiliki oleh
peserta debat . Sangat mungkin, pendapat yang dimenangkan bukan yang terbaik
Sebuah debat bisa menjadi metode berharga untuk
meningkatkanpemikiran dan perenungan, terutama jika siswa diharapkan
mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan diri mereka sendiri. Metode ini
secara aktif melibatkan tiap siswa di dalam kelas, tidak hanya mereka yang
berdebat.
- Rapat Dewan Kota
Format diskusi ini sangat cocok untuk kelas
besar. Dengan menciptakan suasana yang menyerupai rapat dewan kota, seluruh
siswa dapat terlibat dalam diskusi.
- Keputusan Terbuka Tiga Tahap
Ini merupakan format diskusi dimana sebagian dari
siswa membentuk lingkaran diskusi dan sebagian yang lain membentuk lingkaran
pendengar di sekeliling kelompok diskusi. Ini merupakan metode untuk membentuk
diskusi terbuka.
- Expanding Panel (Memperluas Panel
Diskusi panel è
forum pertukaran pikiran yang dilakukan
oleh sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah
tertentu yang telah dipersiapkannya.
Keanggotaan panel biasanya terdiri atas
para ahli, orang-orang awam yang tertarik atau gabungan keduanya, tergantung
pada topik yang dibahas. Satu kriteria penting diskusi panel yang baik adalah
adanya interaksi antar para peserta diskusi panel.
Aktivitas ini merupakan metode yang baik untuk
menstimulasi diskusi dan memberi siswa kesempatan untuk mengenali, menjelaskan,
dan mengklarifikasi persoalan sembari tetap bisa berpartisipasi aktif dengan
seluruh siswa.
- Point Counterpoint (Saling Beradu Pendapat)
kegiatan untuk merangsang diskusi dan mendapatkan
pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu kompleks.
6. Reading
Aloud (Membaca Keras-keras)
Yang mengherankan, membaca sebuah teks keras-keras
ternyata dapat membantu siswa memfokuskan pikiran, mengajukan pertanyaan, dan
menstimulasi diskusi. Metode ini serupa dengan pelajaran mengkaji kitab suci.
Metode ini memiliki dampak berupa terfokusnya perhatian dan terciptanya
kelompok yang padu.
Format ini mirip dengan sebuah perdebatan namun kurang formal dan
berjalan dengan lebih cepat
- Trial by Jury (Pemeriksaan oleh Pengadilan)
Metode ini menggunakan sebuah pmeriksaan pura-pura yang
lengkap dengan saksi, pembela, pegawai pengadilan, dll. Ini adalah sebuah
metode yang baik untuk mencetuskan” pengajaran kontroversi:-- belajar dengan
berargumen secara efektif tentang sebuah pendapat dan menentang pendapat yang
berlawanan.
Kelebihan Model Pembelajaran Diskusi
- Memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Melatih siswa untuk mengutarakan pendapatnya secara runtun dengan menggunakan bahasa baku dan melatih siswa menghargai pendapat teman.
- Memberikan perluasan informasi dan menambah informasi baru bagi siswa.
- Memberikan kesempatan kerjasama, siswa yang cenderung cerdas dapat membantu siswa yang cenderung lambat belajar.
- Melatih siswa berfikir mandiri.
- Situasi diskusi memberi keluasan guru untuk membimbing belajar siswa (secara bervariasi).
- Kelemahan Model Pembelajaran Diskusi
- Dalam situsi diskusi sulit menjamin tercapainya tujuan yang telah ditentukan dan juga dalam waktu yang telah direncanakan.
- Kegiatan diskusi ini akan membawa hasil sebagaimana diharapkan jika para peserta diskusi menguasai kemampuan yang memadai untuk diskusi.
- Selain penguasaan bahan diskusi, peserta diskusi juga perlu menguasai ketrampilan teknis dalam berdiskusi, hal ini perlu dipelajari oleh peserta diskusi pada waktu sebelum dan di dalam situasi diskusi.
- Proses serta hasil diskusi akan kurang memadai jika pemimpin diskusi tidak dapat menciptakan situasi diskusi yang mendorong setiap peserta bebas berpendapat serta terbuka untuk menerima kebenaran yang diajukan peserta lain.
- Kegiatan diskusi membutuhkan fasilitas tertentu, misalnya banyak ruangan untuk kelompok masing-masing diskusi, dukungan sumber relevan serta jumlah mencukupi kebutuhan dan kondisi yang nyaman untuk berdiskusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar