MODEL PEMBELAJARAN
FULL CLASS
Oleh :
1.
ROKHAYATI
2.
FRENI RIZKI YANTI
3.
ABDUL JAIFAN
4.
NOFITA ANGGRAENI
5.
NURYANI ELISONI
6.
SAHRIR HASSAN
7.
BUDI SUSANTO
INDIKATOR
- Pengertian dari Model Pembelajaran Full Class?
- Penerapan atau implementasi Model Membelajaran Full Class?
- Kekurangan dan kelebihan Model Membelajaran Full Class?
pengantar
Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
computer, kurikulum, dll ( Hamzah,2009 ).
Full Class
Model
pembelajaran full class diciptakan berdasarkan “Terapi realitas” yang
dipelopori oleh William Glasser.
Terapi realitas
merupakan landasan teori kepribadian yang digunakan untuk terapi tradisional
dan dapat diaplikasikan untuk pengajaran.
Glasser percaya
bahwa permasalahan manusia disebabkan oleh kegagalan memfungsikan diri dalam
lingkungan social (kegagalan fungsi social).
lanjutan
Kemampuan ini
tidak dapat dilakukan melalui terapi individu seperti yang ditawarkan oleh para
ahli jiwa (psikiater), tetapi melalui konteks kelompok social seperti
lingkungan kelas atau sekolah.
Oleh karena itu,
belajar mengaplikasikannya untuk pembelajaran dikelas.
Jadi model
pembelajaran full class ditunjukkan untuk membangun kelompok social yang saling
menyayangi, saling menghargai, mempunyai disiplin diri, dan komitmen untuk
berperilaku positif.
2. implementasi model
Membelajaran Full Class.
Membelajaran Full Class.
- Pikiran yang penuh Tanya selalu ingin mengetahui (Inquering Minds What To Know).
- Membuat catatan dengan bimbingan (Guided Note-taking).
- Tim pendengar (Listening Team).
- Mata pelajaran ala peramainan bingo (Lecture Bingo).
- Menjadi kritikus tayangan video(Video Critic).
- DLL…
Contoh
- Pikiran yang penuh Tanya selalu ingin mengetahui (Inquering Minds What To Know).
q
Pengertian
Inquiring minds what to know ini merupakan
teknik sederhana yang dimaksudkan untuk merangsang rasa ingin tahu peserta
didik dengan mendorong spekulasi mengenai topik atapun persoalah materi ajar.
q
Prosedur :
1.Sebaiknya “kita” tanyakan kepada kelas kita ( semua
siswa), satu pertanyaan pembangkit minat belajar , cukup satu pertanyaan
saja,dan usahakan kita bisa mengira-ngira bahwa pertanyan tersebut paling tidak
ada 1 siswa yang bisa menjawabnya.
2.Doronglah mereka untuk berspekulasi dan menebak dengan bebas, gunakan kata
kata seperti "tebaklah" atau "cobalah".
3.Jangan memberikan umpan balik dengan segera walaupun ada salah satu siswa
yang menjawab benar, usahakan jangan mangatakan "salah" jika jawaban
mereka salah, cobalah memakai kata "kurang tepat", "atau
"hampir benar", atau "masih jauh ". Dan
Terimalah semua tebakan.
Bentuk keingintahuan tentang jawaban yang
"sebenarnya", maksudnya adalah rangsang mereka dengan sebauh
fakta sebagai katalisator jawaban yang sebenarnya. Bantu mereka dengan
memberikan fakta yang ada, atau umpat yang memang mengarah kepada jawaban.
4.Kita juga dapat memvariasikan kegiatan dari pertanyaan kita tersebut dengan
memasangkan peserta didik dan meminta mereka menebak secara kolektif.
5.Kita juga bisa mengganti pertanyaan tersebut dengan sebuah pertunjukan atau
atraksi menggunakan media belajar yang berhubungan dengan materi. Buat sesuatu
dibenak mereka " Apa sih yang bapak lakukan? - Apa sih yang sebenarnya
bapak ingin ajarkan? - Apa sih yang akan bapak tunjukan kepada kami hari ini ?
“
6.Fungsi semuanya akan terlihat jika mereka benar-benar mulai antusias dengan
pertanyaan kita tadi. Buatlah
Suasana kelas menjadai ramai, namun tidak berarti gaduh. Teknik ini dikatan
berhasil apabila semua siswa "bergerak" , maksudnya semua siswa
tertuju pada kegiatan yang kita lakukan.
q
Variasi
- Pasangkan peserta didik dan mintalah mereka membuat tebakan secara kolekif.
- Sebagai ganti dari sebuah pertanyaan,beritahukan apa yang kira-kira akan anda ajarkan kepada mereka dan mengapa mereka seharusnya mereka tahu itu menarik.Cobalah membumbui penganar ini dengan cara membuat atraksi terhadap sebuah film.
- Keunggulan dan kelemahan
Keunggulan dan kelemahan dari contoh “Pikiran yang penuh Tanya selalu
ingin mengetahui(Inquering
Minds What To Know):
A. Keunggulan
v
Dapat
membentuk dan mengembangkan “self consept” pada diri siswa, sehingga
siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
v
Membantu dalam menggunakan ingatan dan
transfer pada situasi proses belajar yang baru.
v
Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja
atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur, dan terbuka.
v
Memberi kesempatan siswa untuk belajar
sendiri.
v
Dapat
memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi.
B. Kelemahan
v
Metode
inkuiri terlalu menekankan pada proses/aspek intelektual atau kognitif dan
kurang memperhatikan dominan afektif atau aspek emosional dari proses belajar
mengajar.
v
Metode
ini tidak efektif bagi kelas bersiswa banyak karena setiap siswa mungkin
membutuhkan waktu banyak dari guru untuk menuntunnya.
v
Sarana
untuk mengetes penyelidikan belum cukup tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar