Halaman

Rabu, 20 Juni 2012

MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DAN IMPLEMENTASINYA


MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DAN IMPLEMENTASINYA

Disusun Oleh :

      Doni Hendro                           08008048
     Agus Kurniawan                     10008127
     Aulia Rizkyana                        10008155
     Etiva Luxki Santoni                10008156
     Wahyu Adi Pratama W.         10008163
      Indah Sri Lestari                    10008165
     Ni Putu Frida Padmi H.         10008168

PENDAHULUAN
Ø  Dalam suatu kelas terdapat siswa yang mempunyai  pemahaman lebih dibandingkan dengan yang lain. Siswa pandai akan lebih cepat menerima dan memahami materi pelajaran. Namun ada sebagian siswa yang kurang dalam memahami pelajaran sehingga perkembangannya agak terlambat. Namun demikian hal  itu dapat dioptimalkan dengan menerapkan metode belajar kerja kelompok (team work learning) dan tutor sebaya.


KONSEP MODEL PEMBELAJARAN TUTOR    SEBAYA
Ø  Menurut (Mappa,  1994:158), Metode Tutor Sebaya merupakan metode mengajar yang membawa anak-anak sebagai kelompok dan secara bersama-sama berusaha  untuk memecahkan suatu masalah atau melakukan suatu tugas. Kerja  kelompok sangat berguna untuk memacu motivasi belajar, mengembangkan sikap positif dan meningkatkan  keterampilan pemecahan masalah.
Ø  Metode tutor sebaya merupakan metode yang dilakukan  dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki  daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan  kepada teman-temannya yang belum paham.
Ø  Pemakaian tutor dari  teman mereka memungkinkan siswa tidak merasa enggan untuk bertanya. Adanya tutor dapat memberikan keringanan pada guru dalam memberikan contoh soal atau latihan.
Ø  Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi  pengarahan dan lain-lain.
IMPLEMENTASI KONSEP PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
Ø  Beberapa implementasi dari konsep pembelajaran tutor sebaya antara lain dengan :
Group To Group (Pertukaran)
    Pada srategi ini, tugas yang berbeda diberikan kepada kelompok peserta didik yang berbeda. Masing-masing kelompok “mengajar” apa yang telah dipelajari untuk siswa kelas.
Jigsaw Learning (Belajar Jigsaw)
            Jigsaw Learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik  “pertukaran dari kelompok ke kelompok” (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan penting : setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat atau “dipotong” dan disaat tidak ada bagan yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain.
Everyone Is a Teacher Here (Setiap Orang adalah Guru)
            Ini merupakan sebuah strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain.
Peer Lesson (Pelajaran Teman Sebaya)
            Ini adalah sebuah strategi yang mengembangkan peer teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh taggung jawab untuk mengajar para peserta didik sebagai anggota kelas.
Student-created Studies (Studi Kasus Kreasi Siswa)
            Studi kasus digembar-gemborkan sebagai suatu metode belajar terbaik. Satu tipe diskusi kasus memfokuskan isu menyangkut suatu situasi nyata atau contoh yang menuntut suatu tindakan dan pelajaran yang dapat dipelajari, dan cara-cara mengendalikan atau menghindari situasi yang akan datang.
In The News (Berita-Berita utama)
            Ini adalah cara yang menarik agar peserta didik terlibat dan menimbulkan keterkaitan mereka pada topik bahkan sebelum mereka masuk kelas. Pendekatan  “Peer Teaching” ini juga akan menghasikan kekayaan materi dan informasi yang dapat dibahas oleh seluruh peserta.
Poster Session (Pembahasan Poster)
            Metode presentasi alternative ini merupakan sebuah cara yang tepat untuk menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap imajinasi mereka, dan mengundang pertukaran ide di antara mereka. Teknik ini juga merupakan sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan dalam sebuah lingkungan yang tidak menakutkan.
KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA
Ø  Menurut Surya (1984), ada beberapa keuntungan metode tutor sebaya antara lain: 
(1) adanya  suasana  hubungan  lebih  akrab antara murid dengan tutor,
(2) bersifat efisien,
(3) bagi tutor merupakan kegiatan pengayaan dan,
(4) dapat meningkatkan rasa tanggung  jawab.

Ø  Kekurangan dari metode tutor sebaya antara lain: 
(1) guru  harus tahu siswa yang mempunyai pemahaman lebih
(2) pengawasan tutor harus dilakukan dengan baik
(3) proses tutoring akan terhambat manakala siswa yang ditutori merasa rendah  diri
(4) di dalam kelas tidak ada yang mampu dan bersedia menjadi tutor sebaya.
KESIMPULAN
Ø  Metode tutor sebaya merupakan metode yang dilakukan  dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki  daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan  kepada teman-temannya yang belum paham.
Ø  Keberhasilan pembelajaran Tutor Sebaya tergantung pada pemilihan tutor sebaya yang hendaknya diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan dalam membantu orang lain.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar