MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DAN IMPLEMENTASINYA
Disusun Oleh :
Doni
Hendro 08008048
Agus
Kurniawan 10008127
Aulia
Rizkyana 10008155
Etiva Luxki
Santoni 10008156
Wahyu Adi
Pratama W. 10008163
Indah Sri
Lestari 10008165
Ni Putu Frida
Padmi H. 10008168
PENDAHULUAN
Ø Dalam suatu
kelas terdapat siswa yang mempunyai
pemahaman lebih dibandingkan dengan yang lain. Siswa pandai akan lebih
cepat menerima dan memahami materi pelajaran. Namun ada sebagian siswa yang
kurang dalam memahami pelajaran sehingga perkembangannya agak terlambat. Namun
demikian hal itu dapat dioptimalkan
dengan menerapkan metode belajar kerja kelompok (team work learning) dan
tutor sebaya.
KONSEP
MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
Ø Menurut (Mappa,
1994:158), Metode Tutor Sebaya merupakan metode mengajar yang membawa
anak-anak sebagai kelompok dan secara bersama-sama berusaha untuk memecahkan suatu masalah atau melakukan
suatu tugas. Kerja kelompok sangat
berguna untuk memacu motivasi belajar, mengembangkan sikap positif dan
meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah.
Ø Metode tutor
sebaya merupakan metode yang dilakukan
dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan
materi atau latihan kepada
teman-temannya yang belum paham.
Ø Pemakaian tutor
dari teman mereka memungkinkan siswa
tidak merasa enggan untuk bertanya. Adanya tutor dapat memberikan keringanan
pada guru dalam memberikan contoh soal atau latihan.
Ø Peran guru
adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain.
IMPLEMENTASI KONSEP PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
Ø Beberapa implementasi dari konsep pembelajaran tutor
sebaya antara lain dengan :
Group
To Group (Pertukaran)
Pada srategi
ini, tugas yang berbeda diberikan kepada kelompok peserta didik yang berbeda.
Masing-masing kelompok “mengajar” apa yang telah dipelajari untuk siswa kelas.
Jigsaw Learning (Belajar Jigsaw)
Jigsaw
Learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki
kesamaan dengan teknik “pertukaran dari
kelompok ke kelompok” (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan
penting : setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Ini adalah alternatif
menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat atau “dipotong” dan
disaat tidak ada bagan yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain.
Everyone
Is a Teacher Here (Setiap Orang adalah Guru)
Ini
merupakan sebuah strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang
besar dan tanggung jawab individu. Strategi ini memberikan kesempatan kepada
setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap
peserta didik lain.
Peer
Lesson (Pelajaran Teman Sebaya)
Ini
adalah sebuah strategi yang mengembangkan peer teaching dalam kelas yang
menempatkan seluruh taggung jawab untuk mengajar para peserta didik sebagai
anggota kelas.
Student-created
Studies (Studi Kasus Kreasi Siswa)
Studi
kasus digembar-gemborkan sebagai suatu metode belajar terbaik. Satu tipe
diskusi kasus memfokuskan isu menyangkut suatu situasi nyata atau contoh yang
menuntut suatu tindakan dan pelajaran yang dapat dipelajari, dan cara-cara
mengendalikan atau menghindari situasi yang akan datang.
In
The News (Berita-Berita utama)
Ini
adalah cara yang menarik agar peserta didik terlibat dan menimbulkan
keterkaitan mereka pada topik bahkan sebelum mereka masuk kelas.
Pendekatan “Peer Teaching” ini juga akan
menghasikan kekayaan materi dan informasi yang dapat dibahas oleh seluruh
peserta.
Poster
Session (Pembahasan Poster)
Metode
presentasi alternative ini merupakan sebuah cara yang tepat untuk
menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap imajinasi mereka,
dan mengundang pertukaran ide di antara mereka. Teknik ini juga merupakan
sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan
persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan
dalam sebuah lingkungan yang tidak menakutkan.
KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA
Ø Menurut Surya
(1984), ada beberapa keuntungan metode tutor sebaya antara lain:
(1)
adanya suasana
hubungan lebih akrab antara murid dengan tutor,
(2)
bersifat
efisien,
(3) bagi tutor merupakan kegiatan pengayaan dan,
(4) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab.
Ø Kekurangan dari
metode tutor sebaya antara lain:
(1) guru harus
tahu siswa yang mempunyai pemahaman lebih
(2) pengawasan tutor harus dilakukan dengan baik
(3) proses tutoring akan terhambat manakala siswa yang
ditutori merasa rendah diri
(4) di dalam kelas tidak ada yang mampu dan bersedia
menjadi tutor sebaya.
KESIMPULAN
Ø Metode tutor sebaya merupakan metode yang dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa
yang memiliki daya serap tinggi, siswa
tersebut mengajarkan materi atau latihan
kepada teman-temannya yang belum paham.
Ø Keberhasilan pembelajaran Tutor Sebaya tergantung pada
pemilihan tutor sebaya yang hendaknya diperhatikan segi kemampuan dalam
penguasaan materi dan kemampuan dalam membantu orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar