Penyakit Menular Seksual
(Acquired
Immune Deficiency Syndrome AIDS)
Oleh kelompok 2
Alifia
Bintan N (10008135)
Aprilia Eka P (10008147)
Aulia Rizkyana (10008155)
Rokhayati (10008161)
Eva Liana (10008106)
Reni Wulan Okta V (08008034)
Mukhtar (10008126)
Sri Waljiati (10008169)
Pengertian pms
Penyakit Menular Seksual
(PMS) adalah penyakit yang menyerang manusia
melalui transmisi hubungan
seksual, seks oral, dan seks anal. PMS ditularkan melalui
jarum suntik, kelahiran dan
menyusui. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan
seksual dengan berganti-ganti pasangan
baik melalui vagina, oral maupun
anal.
Gejala-gejala pms
Pada
laki-laki
1.Terlihat
bintik-bintik berisi
cairan,borok,atau lecet pada
daerah sekitar kelamin
2.Luka
tidak sakit, keras dan berwarna merah pada sekitar daerah kelamin
3.Adanya
kutil yang tumbuh seperti jengger ayam
4.Rasa
gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin
5.Sakit
luar biasa saat kencing
6.Kencing
nanah/darah dengan bau busuk
7.Bengkak
panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok
8.Kehilangan
berat badan secara drastis,diare berkepanjangan,
dan berkeringat saat
malam
Pada
perempuan
1. Rasa
sakit atau nyeri saat kencing atau saat
berhubungan
seksual
2. Rasa
nyeri pada perut bagian bawah
3. Keluarnya
lendir pada vagina
4. Keputihan
berwarna putih susu, bergumpal, dan
5. disertai
rasa gatalpada kelamin.
6. Keputihan
berbusa dan berbau busuk
7. Bercak-bercak
darah setelah berhubungan seks.
Macam-macam pms
1.Trikomoniasis
Vaginali
2.Kandidadis Vagina
3.Kutil Kelamin
4.HIV/AIDS
5.Gonorea (GO)
6.Herpes genetal
7.Raja singa (sifilis)
8.Klamidia
AIDS
AIDS
è Acquired Immune
Deficiency Syndrome
merupakan kumpulan gejala penyakit
yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi HIV.
Penyebab AIDS
Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retrovirus yang disebut Human
Immunodeficiency Virus (HIV). yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4)
sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Virus
ini pertama kali diisolasi oleh Montagnier dan kawan-kawan di Prancis pada tahun 1983 dengan nama Lymphadenopathy Associated Virus
(LAV), sedangkan Gallo di Amerika Serikat pada tahun 1984 mengisolasi (HIV) III. Kemudian atas kesepakatan internasional pada tahun 1986 nama virus dirubah menjadi HIV.
Bentuk hiv
Secara mortologis HIV terdiri atas 2 bagian besar yaitu bagian inti (core) dan bagian selubung (envelop)
Bagian inti berbentuk silindris tersusun atas dua untaian RNA (Ribonucleic
Acid). Enzim reverce transcriptase dan beberapa jenis prosein. Bagian selubung terdiri atas lipid dan glikoprotein
Gejala AIDS
Tahap 1
Pada
tahap awal infeksi HIV biasanya tidak terlihat gejala. Meskipun dilakukan tes
darah, maka hasilnya tidak akan menunjukan bahwa orang tersebut telah
terinfeksi HIV, karena antibodi anti-HIV baru akan terbentuk setelah 3 bulan
infeksi terjadi. Artinya, bila seseorang melakukan tes darah segera setelah ia
melakukan hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS maka hasilnya akan
negatif.
Tahap 2
Penderita
akan mengalami sakit yang tidak terlalu parah. Pada tahap ini virus berkembang
dalam sel darah putih dan menghancurkannya. Saat hampir semua sel dihancurkan,
sistem kekebalan tubuh juga ikut hancur, dan tubuh juga menjadi lemah. Selama
periode ini, ODHA (orang dengan HIV/AIDS)
hanya memperlihatkan gejala yang sedang-sedang saja, seperti
pembengkakan nodus limfa (menandakan aktivitas virus sedang berlangsung),
demam, kehilangan berat badan secara drastis, bintik berwarna keunguan, dan
kelelahan yang berkepanjangan.
Tahap 3
Gejala
penyakit sudah semakin parah karena virus HIV hampir menghancurkan seluruh
sistem kekebalan tubuh. Tubuh akan mengalami kesulitan, bahkan tidak mampu lagi
untuk melawan bakteri. Inilah fase seseorang mengidap AIDS. Selain itu,
penderita juga dapat terkena sejenis kanker yang disebut Sarkoma Kaposi (gambar
disamping). Pada umumnya, AIDS tidak akan membunuh penderitanya, tetapi infeksi
penyakit lain dan kankerlah yang melakukannya. Pengidap HIV/AIDS yang terkena
flu akan lebih terancam jiwanya, dibandingkan dengan orang lain yang tidak
mengidap HIV/AIDS.
Transmisi Seksual ( Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau serik. )
- homoseksual
-heteroseksual
Transmisi Non Seksual
1. Transmisi Parenral (jarum suntik, transfusi darah)
2. Transmisi Transplasental (dari ibu
yang mengidap penyakit
aids)
Masa inkubasi hiv…
Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar virus HIV sampai dengan menunjukkan gejala-gejala AIDS.
Masa antara terinfeksinya HIV dengan timbulnya gejala-gejala penyakit (masa inkubasi) adalah 6 bulan sampai lebih dari 10
tahun,
rata-rata 21 bulan pada anak-anak dan 60 bulan pada orang dewasa.
Pada fase ini terdapat masa dimana virus HIV tidak dapat terdeteksi dengan pemeriksaan laboratorium kurang lebih 3 bulan sejak tertular virus HIV menunjukkan gejala-gejala klinis.
Selama masa inkubasi penderita HIV sudah berpotensi untuk menularkan virus HIV kepada orang lain dengan berbagai cara sesuai pola transmisi virus HIV.
Perjalanan
Klinis AIDS
STADIUM
I: Acute Retroviral Syndrome
STADIUM
II: Window period
STADIUM
III: Periode laten/ asimtomatik
STADIUM
IV: Fase infeksi oportunistik
Diagnosis
HIV/AIDS
ELISA
( Enzime-Linked Immunosorben Assay)
Western
blot
IFA
( indirect fluorescent)
PCR
( polymerase chain reaction)
Pencegahan HIV/AIDS
Abstinence
(tidak melakukan hubungan seks)
Be
Faithful (saling setia dengan pasangannya)
Condoms
(menggunakan kondom untuk seks yang beresiko)
No
Drugs (stop penggunaan
narkoba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar